Bengkulu Selatan Pembangunan lapangan futsal di Desa Tungkal Satu, Kecamatan Pino Raya, menggunakan Dana Desa tahun 2023, menimbulkan kekhawatiran karena diduga tidak mematuhi standar yang telah ditetapkan.
Menurut temuan media lokal di lokasi pembangunan lapangan futsal tersebut, terdapat indikasi penggunaan material seperti batu dan pasir bekas yang tidak sesuai dengan rencana anggaran belanja (RAB). (Lihat dokumen terlampir)
Seharusnya, pembangunan lapangan futsal ini melibatkan penggunaan adukan semen yang dihasilkan melalui mesin molen. Namun, sayangnya, pemerintah Desa Tungkal Satu memilih menggunakan cara manual untuk mengaduk semen, seperti yang terlihat pada dokumen terlampir. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pekerjaan pembangunan lapangan futsal dengan anggaran Dana Desa Tungkal Satu tahun 2023 tidak memenuhi standar yang seharusnya.
Dengan demikian, muncul dugaan bahwa pengerjaan proyek ini tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, dan terdapat kecurigaan terkait penggunaan dana. Aprisa, Ketua Investigasi LSM Pijar Provinsi Bengkulu, mengatakan, “Pengerjaan proyek ini jelas mengundang keraguan dan diduga dilakukan dengan sembrono.”
Hingga berita ini diterbitkan, upaya untuk mengkonfirmasi hal ini dengan Kepala Desa Tungkal Satu dan TPK Desa Tungkal Satu masih dalam proses.
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, dan terdapat kecurigaan terkait penggunaan dana. Aprisa, Ketua Investigasi LSM Pijar Provinsi Bengkulu, mengatakan, “Pengerjaan proyek ini jelas mengundang keraguan dan diduga dilakukan dengan sembrono.”
Hingga berita ini diterbitkan, upaya untuk mengkonfirmasi hal ini dengan Kepala Desa Tungkal Satu dan TPK Desa Tungkal Satu masih dalam proses.
Ketua IMO Bengkulu Selatan, Fredy akan melaporkan kegiatan tersebut ke Aph terkait matrial yang dipakai untuk pembangunan .tutupnya (wd)
