Proyek Jembatan Palak Bengkerung 2 Tahun Mangrak

TIPS153 Dilihat
jadwal-sholat

BENGKULU SELATAN |detikNews24.com — Pembangunan Jembatan Palak Bengkerung, Air Nipis, Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, genap dua tahun mangkrak tanpa kejelasan.

Proyek dibiayai APBD Provinsi Bengkulu tahun 2019 bernilai belasan miliar rupiah itu diduga tidak mampu dituntas rekanan Dinas PUPR karena tidak kompeten.

“Perusahaan jasa konstruksi yang ikut lelang di ULP pasti dilhat administrasi, keuangan, kemampuan dan pengalamannya. Kalau sampai bisa memenangkan lelang, kenapa pekerjaan ini mangkrak?” cecar Iksan Jabalan, Selasa (26/4) siang.

Pengangguran asal Seginim yang pernah memergoki pelaksana proyek ambil material bekas galian di lokasi itu menduga telah terjadi pemufakatan jahat antara oknum pejabat Dinas PUPR Provinsi Bengkulu dengan pihak rekanan yang berpotensi merugikan negara.

“Alangkah baiknya kalau Gubernur Bengkulu menjelaskan pada publik berapa persen progres proyek itu saat ini, dan berapa uang negara yang telah dibayarkan,” tantangnya.

Kalau bencana alam dijadikan alibi yang dibesar-besarkan, Iksan menilai rekanan Dinas PUPR itu terlalu cemen.

Sebab, sebagai perusahaan pemenang tender proyek bernilai belasan miliar rupiah, mestinya sudah punya perhitungan matang terkait mitigasi gangguan kerja akibat bencana.

Iksan memberi contoh, rangka baja jembatan itu pernah roboh terseret arus sungai saat proses pemasangan.

Ironisnya, itu bukan semata disebabkan kenaikan permukaan air sekitar 1,5 meter, melainkan tiang pipa penyangga yang dibuat asal-asalan dan sangat mudah tumbang bahkan oleh tiupan angin sekalipun.

“Kalau bangun jembatan takut dengan banjir, maka saran saya jangan buat jembatan di sungai. Tapi galilah sumur sumur di gunung,” sindirnya.

Dikonfrimasi terpisah, beberapa warga Desa Palak Bengkerung dan Suka Negeri mengaku kecewa dengan hasil pengerjaan jembatan tersebut, sangat jauh dari janji muluk Dinas PUPR di awal pengerjaan.

“Jembatan inspeksi Bendungan Air Nipis sudah putus, juga karena kecerobohan kontraktor lain yang kerjakan bendungan.

Sekarang jembatan setengah jadi ini yang diandalkan. Kadang ada rasa ngeri melintasinya,” ungkap warga Palak Bengkerung, Budiarti, Selasa (26/4) sore.

Mayoritas masyarakat sekitar jembatan meminta pihak berwenang segera merampungkan pembangunan jembatan tersebut agar tidak membahayakan penggunannya.Hingga berita ini diturunkan, pihak rekanan, Dinas PUPR dan Gubernur Bengkulu masih dalam upaya dikonfirmasi soal kelanjutan proyek mangkrak dimaksud.[Frd]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *