Anggaran Proyek APBD diDuga diPakai Bancaan Oleh Rekanan Dan Dinas

TIPS249 Dilihat
jadwal-sholat

Banyuwangi,-Detiknews24.com – Keseriusan Dinas Pengairan Umum Kabupatean Banyuwangi dalam mengawal pembangunan infrastruktur daerah, menuai tanya. Itu karena, sedikitnya ada dua proyek pembangunan di dinas itu, yang ditemukan amburadul dalam pelaksanaan pembangunan.

Dua pembangunan itu, yakni pembangunan Break Water diwisata pantai cemara,Desa Sokojati,Kecamatan Blimbingsari, dengan nilai Kontrak RP.149.500.000.00 dengan CV pelaksana,KING ALFARIZY,Sumber dana APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2022, pengerjaan tersebut menuai hasil yang tidak mengindahkan bagi warga setempat karena pengerjaan tersebut diduga dikerjakan dengan Asal-asalan.

Warga setempat menjerit karena pengerjaan Pemerintah yang untuk masyarakat diduga dikerjakan asal jadi,” iya benar mas pengerjaan tersebut itu tidak pantas lah dengan nilai nya, terus kapan hari dibenahi lagi tetapi tetap saja tidak beres karena tanah yang untuk nguruk itu tanah bongkaran bangunan, dan juga tetap saja memakai pasir pantai.ungkap waraga kepada media.

Dan tidak cuma pengerjaan Break Water Desa Sukojati, Pengerjaan Rehabilitasi saluran irigasi LUGJAG, di Desa Pengatigan Rt 3 Rw 1. Kecamatan Rogojampi, dengan CV, Kencana Utama Jaya nilai Kontrak Rp,197.117.000,00 dengan Sumber Dana APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2022, pengerjaan tersebut juga menuai polemik karena pengerjaan tersebut juga diduga Asal-asalan tampak digambar pengerjaan tersebut diduga tidak ada pondasi, dan saat kita mencoba konfirmasi kepada pengawas nya lewat Via Chat, dia membalas sperti ini Karepe Sampean Piye mz ?

Tidak sampai disini kami mencoba untuk mengkonfirmasi kepada Sandi selaku PPTK Dinas pengairan lewat Chat diapun mebalas chat kami, Terkait ini gambar diatas , rekanan sudah memberi jawaban, itu nanti kan nyambung sama terjunan.
Untuk yang tidak ada pondasi bisa dibuktikan kalau dilapangan ada pondasi semua…. Balasan chat dari sandi.

Terkait untuk pembuktian atau cek lokasi pengerjaan tentang diduganya tidak ada pondasi dipengerjaan tersebut, kami beberapa media siap untuk cek langsung kelokasi bersama dinas, tetapi sampai saat ini tidak ada dari dinas ataupun rekan cv tersebut turun ke lokasi.

Joko Tama selaku Tokoh Pemuda Rogojampi, juga angkat bicara terkait pengerjaan dinas pengairan yaitu Rehabilitasi saluran Irigasi LUGJAG diapun mengatakan kepada awak media, Proyek irigasi yang diduga tidak memenuhi standard, saya sangat menyayangkan kinerja pengawas kegiatan dari Dinas PU Pengairan selaku pengguna anggaran. Hal seperti ini yang membuat pembangunan infrastruktur saluran irigasi tidak berfungsi secara normal dan pemanfaatannya tidak bisa maksimal dirasakan masyarakat, karena secara teknis dan mutu bangunan sudah tidak sesuai, Pembangunan ini tidak sesuai dengan RAB pekerjaan yang dikontraktualkan itu.

Terkait pekerjaan saluran irigasi dari dinas PU Pengairan yang tidak ada pondasinya, ini secara teknis jelas sudah menyalahi prosedur, berakibat diantaranya saluran
mengalami sadap liar atau bocoran sehingga debit air berkurang dan
stabilitas tanggul tidak aman rawan mengalami longsor dan ambrol.
Tidak mungkin dalam gambar RAB, bangunan irigasi tanpa pondasi. Jadi bisa diduga ini kesalahan dari pihak rekanan yang nakal dan kurangnya pengawasan dari dinas PU Pengairan ujarnya.

Dan juga terkait pengerjaan pembangunan Break water diDesa Sukojati,Kecamatan Blimbingsari dengan anggaran sangat fantastis, tetapi pengerjaan nya dilapangan diduga tidak sesuai denga spesifikasi, Saya berharap kepada Kepala Dinas terkait untuk meninjau pengerjaan tersebut. imbuhnya pada kamis 4/8/2022.

Pewarta: ugeng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *